Fapet Unikama – Potensi budidaya Burung Puyuh kini semakin dilirik oleh para pelaku usaha di sektor peternakan. Dengan kebutuhan pasar yang terus meningkat dan siklus ternak yang relatif singkat, budidaya burung puyuh menawarkan peluang bisnis yang menjanjikan, bahkan dengan modal yang tidak terlalu besar.
Tak hanya mudah dalam perawatan, burung puyuh juga memiliki nilai ekonomis tinggi baik dari telur maupun dagingnya.
Nah berikut ini Gambaran bagaimana potensi budidaya burung puyuh serta cara ternak burung puyuh yang efektif dan menguntungkan.
Seberapa Besar Potensi Budidaya Burung Puyuh?
Budidaya burung puyuh merupakan salah satu peluang usaha yang sangat menjanjikan di Indonesia. Permintaan telur puyuh yang terus meningkat, baik untuk konsumsi rumah tangga maupun industri kuliner, menjadikan usaha ini sangat potensial untuk dikembangkan.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa produksi telur puyuh di Indonesia meningkat drastis dari 1,1 juta ton pada tahun 2012 menjadi 4,7 juta ton pada tahun 2019, menandakan pasar yang luas dan stabil.
Selain itu, burung puyuh memiliki keunggulan seperti masa produksi yang cepat, kebutuhan lahan yang kecil, dan biaya pemeliharaan yang relatif rendah, sehingga cocok untuk peternak pemula maupun profesional.
Keuntungan lain dari budidaya burung puyuh adalah efisiensi waktu dan tenaga yang dibutuhkan. Burung puyuh mulai bertelur pada usia sekitar 38-45 hari dan dapat terus bertelur selama 18 bulan dengan produktivitas tinggi mencapai 250-300 butir per ekor per tahun.
Dengan modal yang terjangkau dan lahan yang tidak luas, peternak dapat mengelola ribuan ekor puyuh dalam ruang terbatas, bahkan dengan sistem kandang bertingkat yang memaksimalkan penggunaan lahan.
Hal ini menjadikan budidaya puyuh sebagai bisnis yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga ramah lingkungan dan mudah dijalankan.
Cara Ternak Burung Puyuh yang Efektif
1. Persiapkan Kandang yang Ideal
Langkah pertama dalam beternak burung puyuh adalah menyiapkan kandang yang sesuai dan nyaman bagi puyuh. Kandang ideal memiliki ventilasi baik untuk menjaga sirkulasi udara, suhu stabil antara 20-25°C, dan pencahayaan yang cukup menggunakan lampu pijar atau LED dengan intensitas sekitar 20-40 lux.
Sistem kandang bertingkat (baterai) sangat disarankan untuk memaksimalkan penggunaan lahan, dengan kapasitas sekitar 120 ekor per meter persegi. Kandang harus terbuat dari bahan yang kuat, mudah dibersihkan, dan aman dari predator seperti tikus atau kucing.
Selain itu, sediakan tempat pakan dan minum yang mudah dijangkau namun tidak mudah tumpah, serta tempat bertelur yang nyaman agar puyuh dapat bertelur dengan optimal
2. Pilih Bibit Unggul
Pemilihan bibit puyuh yang berkualitas sangat menentukan keberhasilan usaha ternak. Pilih bibit yang sehat, aktif, dan tidak cacat fisik dengan bulu yang rapi dan warna cerah. Bibit puyuh berusia 3-4 minggu biasanya sudah cukup kuat dan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.
Jika membeli bibit dari penjual, pastikan bibit sudah mendapatkan vaksinasi dasar seperti vaksin NWD untuk mencegah penyakit. Bibit unggul akan tumbuh optimal dan mulai bertelur pada usia yang tepat, sehingga produksi telur dapat maksimal
3. Pemberian Pakan yang Tepat dan Bergizi
Pakan yang diberikan harus sesuai dengan usia dan kebutuhan puyuh. Untuk anak puyuh, berikan pakan khusus starter dengan kandungan protein tinggi agar pertumbuhan optimal. Puyuh dewasa cukup diberi pakan satu kali sehari, berupa pellet, remah, atau tepung yang mengandung nutrisi lengkap seperti protein, vitamin, dan mineral.
Jangan lupa menyediakan air minum yang bersih dan segar setiap saat. Jika ingin mengganti jenis pakan, lakukan secara bertahap selama 5-7 hari agar puyuh tidak stres. Kebersihan tempat pakan dan minum juga harus dijaga agar terhindar dari jamur dan bakteri.
4. Jaga Kebersihan dan Sanitasi Kandang
Sanitasi kandang sangat penting untuk mencegah penyakit dan menjaga kesehatan puyuh. Bersihkan kandang dan peralatan secara rutin, buang kotoran puyuh secara teratur, dan lakukan desinfeksi minimal seminggu sekali.
Ganti alas kandang secara berkala terutama jika menggunakan sistem litter. Pastikan juga kandang terlindung dari cuaca ekstrem dan gangguan predator. Selain itu, lakukan vaksinasi rutin pada puyuh, terutama pada usia 4-7 hari, untuk mencegah penyakit yang dapat menurunkan produktivitas
5. Manajemen Stress dan Lingkungan
Minimalkan faktor-faktor yang dapat menyebabkan stres pada puyuh seperti kepadatan kandang yang berlebihan, kebisingan, dan perubahan mendadak pada pakan atau rutinitas. Pastikan suhu kandang tetap stabil antara 20-25°C dengan kelembaban 60-70%. Gunakan kipas angin atau pemanas jika diperlukan untuk menjaga kenyamanan puyuh. Pencahayaan yang cukup dan konsisten juga membantu menjaga produktivitas telur. Dengan manajemen lingkungan yang baik, puyuh akan tetap sehat dan produktif
Peluang dan Keuntungan Bisnis Budidaya Burung Puyuh
Budidaya burung puyuh menawarkan peluang bisnis yang sangat menguntungkan dengan modal yang relatif kecil dan risiko penyakit yang lebih rendah dibandingkan ternak unggas lainnya. Permintaan telur puyuh di pasar domestik, terutama di wilayah Jabodetabek dan kota-kota besar lain, sangat tinggi dan belum terpenuhi sepenuhnya.
Hal ini membuka peluang pasar yang luas bagi peternak baru maupun yang sudah berpengalaman. Selain telur, produk sampingan seperti daging puyuh dan olahan berbasis puyuh juga memiliki pangsa pasar yang berkembang pesat.
Menurut Ketua Asosiasi Puyuh Indonesia, produksi telur puyuh di beberapa komunitas peternak mampu mencapai jutaan butir per hari dengan nilai transaksi yang mencapai miliaran rupiah.
Produk telur puyuh juga menjadi bahan utama dalam berbagai kuliner khas Indonesia, seperti bubur ayam dan hidangan angkringan, yang semakin memperkuat permintaan pasar. Dengan manajemen yang tepat dan dukungan teknologi modern, budidaya puyuh dapat menjadi sumber pendapatan yang stabil dan berkelanjutan.
Melihat potensi budidaya burung puyuh tidak heran jika usaha ini menjadi pilihan menarik bagi banyak peternak, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman. Dengan manajemen yang tepat, pemilihan bibit unggul, serta perhatian terhadap pakan dan kebersihan kandang, budidaya burung puyuh dapat menjadi sumber penghasilan yang stabil dan berkelanjutan.