potensi usaha ternak di Kabupaten Malang

5 Potensi Usaha Ternak di Kabupaten Malang, Dari Sapi Perah hingga Ikan Air Tawar

Fapet Unikama – Kabupaten Malang bukan hanya dikenal sebagai daerah dengan pemandangan alam yang indah dan udara yang sejuk, tetapi juga sebagai salah satu pusat peternakan terkemuka di Jawa Timur.

Dari sapi perah yang menghasilkan susu berkualitas tinggi hingga budidaya ikan air tawar yang terus berkembang, potensi usaha ternak di Kabupaten Malang masih sangat besar dan belum banyak digali secara optimal.

Dengan dukungan iklim yang ideal, sumber pakan melimpah, dan tradisi peternakan yang sudah turun-temurun, wilayah ini menawarkan peluang emas bagi para petani dan pengusaha yang ingin meraih keuntungan dari sektor peternakan.

Permintaan pasar yang terus meningkat, baik untuk produk susu, daging, telur, maupun ikan, menjadikan usaha peternakan di Malang tidak hanya sebagai mata pencaharian, tetapi juga sebagai bisnis yang menjanjikan dan berkelanjutan.

Beberapa Peluang dan Potensi Usaha Ternak di Kabupaten Malang

Berikut ini berbagai potensi ternak unggulan di Malang, mulai dari sapi perah, sapi potong, kambing, ayam ras potong dan petelur, hingga budidaya ikan air tawar.

1. Sapi Perah

Kabupaten Malang merupakan salah satu sentra utama produksi sapi perah di Jawa Timur dan bahkan Indonesia. Dengan populasi sapi perah sekitar 81.150 ekor, Malang menyumbang sekitar 14,75% dari total populasi sapi perah nasional.

Kondisi geografis Malang yang berada di dataran tinggi dengan iklim sejuk dan udara yang segar sangat ideal untuk pengembangan sapi perah.

Suhu yang relatif stabil antara 18-24°C serta curah hujan yang cukup mendukung pertumbuhan hijauan pakan alami yang berkualitas, sehingga sapi perah dapat menghasilkan susu dalam jumlah dan kualitas yang optimal.

Selain faktor alam, tradisi peternakan sapi perah di Malang sudah berlangsung turun-temurun dan menjadi mata pencaharian utama bagi banyak petani di daerah ini. Pemerintah daerah juga aktif memberikan dukungan melalui pelatihan teknis, penyediaan bibit unggul, dan program pemberdayaan peternak sapi perah.

Hasil produksi susu dari Malang tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar lokal, tetapi juga diekspor ke berbagai daerah dan negara tetangga.

Dengan permintaan susu yang terus meningkat, usaha sapi perah di Malang memiliki prospek bisnis yang sangat menjanjikan dan berkelanjutan, terutama jika didukung dengan teknologi modern seperti sistem pemerahan otomatis dan manajemen pakan berbasis teknologi.

2. Sapi Potong

Kabupaten Malang memiliki potensi besar dalam pengembangan ternak sapi potong yang tersebar di beberapa kecamatan seperti Donomulyo, Singosari, Kepanjen, Sumberpucung, dan Wajak.

Potensi ini didukung oleh ketersediaan bahan pakan lokal yang melimpah, seperti limbah tanaman pangan (jerami padi, jagung, kedelai, dan ubi jalar) yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan alternatif untuk sapi potong.

Studi pemetaan potensi bahan pakan tersebut menunjukkan bahwa kecamatan Donomulyo, Singosari, dan Kepanjen memiliki kapasitas terbesar untuk meningkatkan populasi sapi potong hingga rata-rata 35.814 ekor per tahun, menjadikan wilayah ini sebagai pusat pengembangan sapi potong di Malang.

Meski populasi sapi potong di Malang terus meningkat setiap tahun, produksi daging sapi mengalami fluktuasi dan penurunan kecil. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti tingginya tingkat pemotongan sapi betina unggul yang mengurangi populasi pembibitan.

Untuk diketahui, Kabupaten Malang mampu memproduksi sekitar 45.432 ton daging sapi per tahun, yang menjadi kontribusi penting untuk memenuhi kebutuhan protein hewani di Jawa Timur dan sekitarnya.

Pemerintah daerah juga terus mendorong peternak untuk mengoptimalkan potensi ini dengan memberikan pelatihan, dukungan teknologi, dan pengembangan pasar.

Dengan kondisi geografis yang mendukung dan sumber pakan yang melimpah, usaha sapi potong di Malang memiliki prospek yang sangat baik untuk berkembang dan memberikan keuntungan ekonomi bagi peternak lokal.

3. Kambing

Kabupaten Malang memiliki potensi besar dalam usaha peternakan kambing, terutama kambing Peranakan Etawa (PE), kambing Boer, dan kambing perah. Kambing PE banyak dikembangkan di beberapa desa dengan kondisi iklim yang cocok, sehingga produktivitasnya tinggi dan menjadi pilihan utama peternak lokal.

Selain itu, kambing perah juga mulai berkembang pesat, dengan produksi susu yang cukup tinggi dan harga jual yang menguntungkan, seperti di Desa Kasri, Bululawang.

Kambing Boer menjadi ternak pedaging yang diminati karena permintaan pasar yang tinggi, terutama untuk kebutuhan daging kambing segar.

Meski masa pembibitan kambing Boer cukup panjang, usaha penggemukan dengan masa pemeliharaan 3-5 bulan memberikan keuntungan cepat. Pemerintah daerah juga mendorong program inseminasi buatan (IB) untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kambing, sehingga produktivitas ternak terus meningkat.

Dengan populasi kambing di Malang mencapai sekitar 253 ribu ekor, usaha ternak kambing merupakan peluang bisnis yang menjanjikan, terutama menjelang hari raya kurban dan kebutuhan aqiqah.

Modal yang relatif terjangkau dan dukungan program pemerintah membuat peternakan kambing di Malang memiliki prospek cerah sebagai sumber pendapatan yang stabil bagi masyarakat.

4. Ayam Ras Potong dan Ayam Petelur

Kabupaten Malang memiliki potensi yang sangat besar dalam budidaya ayam ras potong (broiler) dan ayam petelur. Produksi ayam ras potong di beberapa kecamatan seperti Karangploso merupakan salah satu yang terbesar di wilayah ini, dengan populasi mencapai lebih dari satu juta ekor pada tahun 2018.

Usaha peternakan ayam broiler di Malang umumnya dijalankan dengan pola mandiri yang memberikan keuntungan yang cukup baik bagi peternak lokal. Selain itu, permintaan daging ayam di pasar lokal dan regional terus meningkat, sehingga usaha ini menjadi sumber pendapatan penting bagi masyarakat.

Sektor ayam petelur juga berkembang pesat di Kabupaten Malang, dengan produksi telur yang mencapai puluhan ribu ton per tahun. Beberapa kecamatan seperti Pakis, Tumpang, dan Singosari menjadi sentra produksi ayam petelur yang andal.

Telur yang dihasilkan tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumsi lokal tetapi juga memasok pasar di luar daerah. Pemerintah daerah mendukung pengembangan peternakan ayam ini melalui pelatihan dan peningkatan kualitas manajemen peternakan agar produksi tetap optimal dan berkelanjutan.

5. Ikan Air Tawar

Jenis ikan yang banyak dibudidayakan di wilayah ini antara lain ikan lele, nila, dan gurame, yang menjadi favorit karena adaptabilitasnya yang baik terhadap kondisi lingkungan dan permintaan pasar yang stabil.

Produksi ikan ini tersebar di beberapa kecamatan, dengan dukungan sumber air yang memadai dan iklim yang cukup mendukung pertumbuhan ikan air tawar di daerah perkotaan seperti Malang.

Data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur menunjukkan bahwa produksi ikan konsumsi budidaya di wilayah Jawa Timur, termasuk Malang, terus mengalami peningkatan. Ikan lele, misalnya, menunjukkan pertumbuhan produksi yang signifikan karena kemudahan budidaya dan permintaan pasar yang tinggi.

Selain itu, ikan nila dan gurame juga menjadi komoditas unggulan yang mendukung ketahanan pangan lokal dan memberikan nilai ekonomi yang baik bagi para pembudidaya.

Dengan dukungan berbagai pihak, potensi usaha ternak di Kabupaten Malang menawarkan peluang yang sangat menjanjikan.

Scroll to Top